Jelaskan
Aspek Budaya dan Analisis Pendekatan Faktor Budaya
Ø
Aspek dasar budaya
Bagi ahli
antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh
sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol
yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi
selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi
Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan
anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya.”
Ø
Pendekatan analitis faktor-faktor budaya
Ada beberapa pedoman yang akan meningkatkan kemampuan untuk belajar tentang budaya lain:
Ada beberapa pedoman yang akan meningkatkan kemampuan untuk belajar tentang budaya lain:
- Awal dari kebijakan adalah menerima bahwa kita tidak akan pernah benar-benar memahami diri kita sendiri atau orang lain.
- Sistem persepsi kita amat terbatas. Artinya sistem pengendali saraf kita hanya bekerja jika ada sinyal masukan yang berbeda dari apa yang kita harapkan.
- Kita menghabiskan sebagian besar energi untuk mengelola masukan persepsi.
- Ketika kita tidak memahami keyakinan dan nilai-nilai sistem budaya tertentu dan masyarakat, hal-hal yang kita amati dan pengalaman mungkin tampak "aneh."
- Jika kita ingin menjadi efektif dalam budaya asing, kita harus berusaha untuk memahami bahwa keyakinan budaya itu, motif, dan nilai-nilai. Ini membutuhkan sikap terbuka yang memungkinkan kita untuk mengatasi keterbatasan persepsi berdasarkan budaya kita sendiri.
Jelaskan
Negosiasi, Produk Industri, dan Konsumen
Ø Negosiasi
Negosiasi
atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Negotiation adalah suatu
metode yang digunakan untuk menyelesaikan perbedaan. Negosiasi merupakan proses
pencapaian kesepakatan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya pertengkaran
dan perselisihan.
Negosiasi
dapat terjadi dalam organisasi termasuk organisasi bisnis, organisasi nirlaba,
organisasi pemerintahan serta proses hukum pribadi seperti pernikahan,
penceraian dan pengasuhan anak. Orang yang melakukan negosiasi biasanya disebut
dengan Negosiator (Negotiator).
Tahapan
negosiasi ialah sebagai berikut :
1) Tahap
Perispan (Preparation Stage)
2) Tahap
Diskusi (Discussion Stage)
3) Tahap
Mengklarifikasikan Tujuan (Clarifying Goals Stage)
4) Bernegosiasi
menuju Hasil yang Memenangkan (Negotiate Toward as a Win-Win Outcome)
5) Perjanjian
(Agreement)
6) Menetapkan
Tindakan dari Hasil Perjanjian
Ø Produk
Industri
Produk
Industri (Business Product) adalah barang yang akan menjadi begitu luas
dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran.
Barang industri juga dapat dirinci lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut :
Barang industri juga dapat dirinci lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut :
a) Bahan
mentah, yaitu barang yang akan menjadi bahan baku secara fisik untuk
memproduksi produk lain, seperti hasil hutan, gandum, dan lain sebagainya.
b) Bahan
baku dan suku cadang pabrik, yaitu barang industri yang digunakan untuk suku
cadang yang aktual bagi produk lain, misalnya mesin, pasir, dan lain
sebagainya.
c) Perbekalan
Oprasional, yaitu barang kebutuhan sehari-hari bagi sektor industri, misalnya
alat-alat kantor, dan lain-lain.
Ø Konsumen
Konsumen
adalah semua pihak yang menggunakan barang atau jasa yang ada di masyarakat,
baik untuk kepentingan pribadi, orang lain, dan mahluk hidup lainnya dan tidak
untuk dijual kembali.
Menurut
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 2 tentang Perlindungan Konsumen,
pengertian konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia di masyarakat, baik bagi kebutuhan diri sendiri, keluarga, orang lain,
atau mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Jenis-jenis
konsumen :
1) Konsumen
Perorangan (Personal Consumer), yaitu konsumen yang membeli/ memakai suatu
produk (barang/ jasa) untuk keperluan diri sendiri. Personal consumer
sering juga disebut dengan istilah end user. Contoh : individu, keluarga.
2) Konsumen
Organisasi (Organizational Consumer), yaitu konsumen yang membeli atau memakai
suatu produk (barang atau jasa) untuk keperluan operasional organisasi
tersebut.
Contoh : distributor, agen, pengecer.
Contoh : distributor, agen, pengecer.
Route Map tema “Lingkungan
Sosial Budaya dan Manfaat dalam Negosiasi Bisnis”
Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar OK bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Berikut merupakan pentingnya komunikasi antar budaya
dalam bisnis:
1) Menyatukan
perbedaan budaya pada setiap perusahaan
Komunikasi
antar budaya memiliki peranan yang penting dalam dunia bisnis salah satunya
adalah untuk menyatukan perbedaan budaya pada setiap perusahaan. Komunikasi
tersebut berfungsi sebagai pengetahuan seseorang dalam sebuah perusahaan untuk
menghadapi budaya yang ada pada perusahaan lain. Setiap perusahaan memiliki
kebudayaan yang berbeda-beda
2) Meningkatkan Komunikasi Lintas Budaya
Suatu
perusahaan memiliki banyak karyawan yang memiliki latar belakang budaya yang
berbeda. Oleh karena itu, komunikasi antar budaya menjadi penting untuk
meningkatkan komunikasi antar budaya dalam diri seseorang maupun perusahaan
tersebut.
3) Meningkatkan Kerjasama dalam Tim
Seperti yang
dikatakan sebelumnya bahwa setiap perusahaan memiliki karyawan yang berbeda
latar belakang budayanya. Tujuan utama dalam sebuah perusahaan adalah untuk
mencapai kesuksesan bersama. Oleh karena itu, latar belakang karyawan yang
multi budaya ini sering menimbulkan permasalahan seperti kesalahpahaman pada
saat bertugas. Komunikasi antar budaya menjadi solusi untuk memahami
masing-masing karakter budaya karyawan tersebut demi menciptakan kerjasama yang
baik dalam tim dan untuk mewujudkan kesuksesan bersama.
4)
Sebagai Proses NegosiasiBisnis tidak hanya dilakukan di dunia domestik saja, tetapi bisnis yang
maju telah mencapai seluruh dunia. Komunikasi antar budaya menjadi kunci utama
untuk berbisnis di luar negeri. Selain itu, komunikasi antar budaya juga
dilakukan di dalam dunia domestik sebagai proses negosiasi dengan perusahaan
lain yang ingin menjalin kerjasama. Dengan komunikasi antar budaya tersebut
perusahaan lain dapat menilai kapabilitas perusahaan yang mengajukan kerjasama
tersebut.
5) Menjalin Keharmonisan Antar Perusahaan
Dunia bisnis
tentu berhubungan dengan perusahaan-perusahaan besar termasuk perusahaan
domestik dan luar negeri. Komunikasi antar budaya menjadi alternatif perusahaan
untuk menjalin keharmonisan atau hubungan baik dengan perusahaan lain.
Perbedaan budaya yang ada dalam sebuah perusahaan harus dipahami dengan baik
melalui komunikasi antar budaya mulai dari peran dan status, nilai-nilai
sosial, norma, dan gaya komunikasi. Hal ini menjadi penting untuk menjalin
keharmonisan dalam kerjasama dengan perusahaan lain.
6) Membuka Peluang Kerjasama dengan Perusahaan Asing
Perusahaan di
negara ini telah memasuki pemasaran global, dimana perusahaan tidak hanya
bekerja sama dengan perusahaan tanah air saja tetapi sudah menjalin kerjasama
dengan perusahaan bonafit yang ada di luar negeri. Fungsi dari komunikasi antar
budaya adalah memberikan pemahaman kepada sebuah perusahaan tentang
kebudayaan-kebuadayaan dari perusahaan asing, sehingga perusahaan tersebut
dapat membuka peluang kerjasama dengan perusahaan asing lainnya
7) Untuk Mengambil Keputusan
Seorang
pemimpin memiliki wewenang untuk membuat peraturan-peraturan dalam sebuah
perusahaan. Seorang pemimpin wajib mengetahui kebudayaan yang ada dalam
perusahaannya karena orang-orang yang berada dalam perusahaan tersebut memiliki
latar belakang budaya yang berbeda-beda. Cara yang tepat untuk memahami budaya
tersebut adalah menggunakan komunikasi antar budaya.
Komunikasi
antar budaya tidak hanya memahami kebudayaan seperti ras, agama, dan kebudayaan
lainnya yang sakral tetapi kebudayaan di sini juga menyangkut kebudayaan berupa
peranan, status, nilai sosial, dan lain sebagainya. Hal ini memudahkan seorang
pemimpin untuk mengambil sebuah keputusan dalam perusahaan.
8) Mengetahui Karakter Seseorang
Komunikasi
antar budaya dalam dunia bisnis sangat penting untuk mengetahui karakter
seseorang. Misalnya, ketika seseorang bawahan yang ingin bertemu dengan atasan
biasanya menggunakan pakaian yang rapih, mimik muka tersenyum, berbicara sopan,
dan tata karma lainnya. Hal ini sudah menjadi budaya dalam dunia bisnis. Ketika
ada orang yang melanggar aturan tersebut terkesan tidak sopan bahkan bisa
berdampak buruk pada nilai-nilai social.
9) Mencegah Etnosentrisme
Budaya
berkaitan dengan etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu pandangan dari
individu tentang individu lain yang beranggapan bahwa kebudayaannya lebih baik
dibandingkan dengan kebudayaan individu lain. Orang yang etnosentrisme biasanya
tidak memiliki wawasan yang luas akan budaya dan dalam dirinya tidak ada rasa
toleransi atau saling menghargai. Komunikasi antar budaya yang berfungsi
sebagai pengetahuan ini dapat mencegah timbulnya etnosetrisme dalam diri
seseorang dalam sebuah perusahaan.
10) Kinerja Kerja Perusahaan
Kebudayaan
yang beragama dalam sebuah perusahaan dinilai kreatif karena setiap sumber daya
manusia dapat berinovasi dengan pola pikir yang berbeda-beda. Komunikasi antar
budaya menjadi penting untuk kinerja kerja di perusahaan mulai dari tahap
produksi, distribusi, dan keuangan. Budaya seperti kejujuran, disiplin, mudah
beradaptasi, dan budaya lainnya inilah yang memberikan kesuksesan dalam dunia
bisnis.
Jelaskan
Hukum Internasional, Organisasi Kawasan, Lisensi, Anti Trust
Ø Hukum
Internasional
Hukum Internasional merupakan bagian
hukum yang mengatur aktivitas entitas dengan skala internasional. Pada awalnya
hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antarnegara.
Kaidah hukum Internasional adalah
hukum yang berhubungan dengan organisasi dan lembaga internasional yang
mengatur hubungan satu sama lain sekaligus hubungan dengan negara-negara dan
individu-individu. Beberapa kaidah hukum berhubungan dengan individu-individu
dan badan non-negara sejauh hak dan kewajiban individu dan badan non-Negara
tersebut penting untuk warga internasional.
Asas-asas hukum internasional, ialah
:
a) Asas
Teritorial
b) Asas
Kebangsaan
c) Asas
Kepentingan Umum
Ø Organisasi
Kawasan
Organisasi
kawasan
(OK) adalah organisasi internasional
(OI) yang beranggotakan beberapa negara dan mencakup badan geopolitik
yang operasinya tidak memandang batas negara-bangsa.
Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua atau batas
geopolitik seperti blok ekonomi.
Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar OK bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Contoh organisasi kawasan : Uni
Afrika (UA), Uni
Eropa (UE), Komunitas
Karibia (CARICOM), Liga
Arab
(AL), Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara (ASEAN), Asosiasi
Kerja Sama Kawasan Asia Selatan (SAARC), dan [[Persatuan
Bangsa-Bangsa Amerika Selatan (USAN).
Ø Lisensi
Lisensi merupakan pemberian izin
untuk melakukan produksi suatu produk atau jasa tertentu, yang mana produk atau
jasa itu sebelumnya telah dipatenkan oleh yang menciptakannya pertama kali.
Jenis-jenis Lisensi, antara lain :
1) Lisensi
Hak Kekayaan Intelektual
2) Lisensi
Massal
3) Lisensi
Merk Barang atau Jasa
4) Lisensi
Hasil Karya Seni dan Karakter
5) Lisensi
Bidang Pendidikan
Ø Anti
Trust
Antitrust merupakan kebijakan
pemerintah untuk menangani monopoli. Undang-undang antitrust bertujuan untuk
menghentikan penyalahgunaan kekuatan pasar oleh perusahaan-perusahaan besar
dan, terkadang, untuk mencegah merger dan akuisisi.
Undang-undang antitrust (anti monopoli) ada untuk melawan praktik bisnis terbatas di Amerika Serikat dan di negara lain. Praktik bisnis terbatas didefinisikan sebagai penetapan harga, membatasi produksi, alokasi pasar, pengekangan teknologi, atau berbagai skema lain yang diberlakukan dengan tujuan khusus untuk menghindari persaingan.
Undang-undang antitrust (anti monopoli) ada untuk melawan praktik bisnis terbatas di Amerika Serikat dan di negara lain. Praktik bisnis terbatas didefinisikan sebagai penetapan harga, membatasi produksi, alokasi pasar, pengekangan teknologi, atau berbagai skema lain yang diberlakukan dengan tujuan khusus untuk menghindari persaingan.
Contoh Perusahaan yang Mendapatkan Lisensi
dari Negara atau Lembaga Asing
·
Yakult yang ada di Indonesia
mendapat license shirota strain ,jepang
·
Starbucks yang ada di Indonesia
mendapat licensee Starbucks, Washington
·
Toyota Astra Indonesia mendapat
lisensi dari Toyota di Jepang
·
Aqua Produk air mineral yang berada
di bawah Lisensi Danone
Daftar
Pustaka :