Sebaik-baiknya Manusia Ia Lah Yang Bermanfaat Bagi Manusia Lain...

Sabtu, 12 November 2016

ILMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN KEINDAHAN

Apa itu Keindahan?

Keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Keindahan memiliki banyak arti dalam tiap benda atau sesuatu yang dapat dikatakan indah atau memiliki keindahan, untuk manusia contohnya, keindahan pada manusia sering kali diartikan pada kecantikan paras atau wajah manusia itu, atau keindahan sifat dan perilaku yang ada pada dirinya, keindahan pakaian dan penampilan di mata manusia lainnya, untuk barang, contohnya lukisan, keindahan berarti daya tarik atau sesuatu yang membuat manusia yang melihatnya tertarik atau merasa terpukau.


Pengertian Keindahan Menurut Para Ahli

Leo Tolstoy
Dalam bahasa Rusia terdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”, artinya suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat mata. Jadi keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.

Alexander Baurngarten
Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keseluruhan.

Sulzer
Indah itu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

Winchelman
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.

Shaftesbury
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.

HumoKeindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.

Hemsterhuis
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-pengamatan yang menyenangkan itu.

Emmanuel Kant
Meninjau keindahan dan 2 segi. Dari segi arti yang subyektif dan obyektif.
(a). Subyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.

(b). Obyektif.
Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, scjauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.


Unsur Keindahan

Keindahan dapat diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan sendiri mempunyai unsur. Unsur adalah satuan bagian penting yang membentuk sesuatu kebulatan yang lebih besar yang dapat bersifat pokok, atau hanya bersifat pelengkap. Karena tanpa memiliki sebuah unsur yang sedarhana ataupun rumit suatu keindahan akan menjadi kurang indah. Keindahan juga dianggap sebagai suatu kebulatan yang memiiki berbagai usur yang membuat sesuatu hal dikatakan indah. Menurut Aristoteles unsur-unsur keindahan dalam alam maupun pada karya manusia adalah suatu ketertiban dan suatu besaran (ukuran tertentu). Menurut filsuf Abad Tengah Thomas Aquinas, keindahan meliputi 3 persyaratan, yaitu:

1. Integrity or perfection (keutuhan atau kesempurnaan)

2. Proportion or harmony (perimbangan atau keserasian)

3. Brightness or clarity (kecemerlangan atau kejelasan)

Gagasan Thomas Aquinas terhadap keindahan merupakan pengaruh dari Aristoteles karena dia adalah pengagum Aristoles. Dengan 3 persyaratan yang dikemukakan oleh Aquinas maka para ahli modern 3 unsur keindahan disebut kesatuan, perimbangan, dan kejelasan yang merupakan titik awal dari kebesaran suatu karya seni.

Pada masa neo-klasik pada abad ke-16 dan ke-17 setelah bermunculan karya seni ciptaan para seniman sebagian ahli estetika menetapkan bahwa unsur pokok keindahan yang utama adalah kesatuan (unity), kemudian unsur kesatuan itu mengalami penyempurnaan dan penegasan dengan ungkapan “kesatuan interen dari bagian-bagian” (internal unity of the parts). Para ahli menciptakan sebuah istilah yang sepadan disebut sebagai “kesatuan organis” (organic unity), pada akhirnya para ahli keindahan berbicara tentang “kesatuan dalam keanekaragaman” (unity in variety).

Monroe Beardsley mengemukakan 3 ciri yang membuat indah benda estetis karya seni pada umumnya, yaitu :

1. Kesatuan (unity): benda estetis tersusun secara baik atau sempurna bentuknya.

2. Kerumitan (complexity): karya seni kaya akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan atau mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.

3. Kesungguhan (intensity): karya seni yang baik harus mengandung kualitas tertentu yang menonjol, bukan sekedar sesuatu yang kosong.

Jadi, menurut Monroe Beardsley suatu karya seni yang indah harus memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, memiliki konsep, teknik dan visualisasi yang rumit. Karya seni yang bermutu adalah karya seni yang sulit dicerna oleh siapapun dan harus memiliki keragaman baik unsur maupun teknik yang digunakan.


Penilaian

Keindahan terdapat sebuah penilaian yang disebut dengan Nilai Estetik. Nilai Estetik merupakan penilaian terhadap segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat dan Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah. Dalam penilaian nya, nilai estetik memiliki 2 unsur pendukung, yaitu unsur Ekstrinsik dan Intrinsik.

Unsur ekstrinsik
Unsur nilai yang di pengaruhi dari luar maksudnya adalah dalam suatu karya yang menimbulkan keindahan, unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar unsur utama atau unsur-unsur sebagai unsur pengganti dalam sebuah karya.

Unsur intrinsik
Unsur nilai yang dipengaruhi dari dalam maksudnya adalah unsur-unsur yang terkadung di dalam karya itu sendiri. Dalam pemenuhannya akan menimbulkan suatu keindahan.


Apa itu Kontemplasi dan Ekstansi

Kontemplasi
Dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.

Ekstansi
Dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

Teori – Teori dalam Keserasian

Keserasian adalah perpaduan antara dua objek entah itu benda ataupun makhluk hidup yang berbeda namun berjalan dan bergerak ataupun terlihat sangat indah sehingga banyak mata yang ingin melihat, karena perbedaan nya yang membuat objek tersebut menjadi Indah. Apabila di pisahkan maka tidak akan terlihat indah. Teori ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

Teori Objektif dan Subjektif

Teori Objektif mengatakan bahwa keindahan adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam suatu bentuk nyata, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pendukung teori objektif ini adalah Plato dan Hegel.

Teori Subjektif mengatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati keindahan tersebut. Pendukung teori ini adalah Henry Home dan Earlof Shaffesburry.

Teori Perimbangan

Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya dan berpendapat bahwa sesungguhnya keindahan tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.


Keindahan dalam arti luas

Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :


Keindahan seni
merupakan pengutaraan isi jiwa atau perasaan sang penciptanya. Isi jiwa manusia dapat berbentuk rasa indah, rasa lucu (kosmis), rasa sedih (tragis) rasa gaib (magic) dan sebagainya. Hasil karya seni mencerminkan isi jiwa sang penciptanya dan mengungkapkan keindahan dalam arti artistik (seni). Keindahan seni sendiri dapat disalurkan seperti lukisan, lagu, karya sastra, dan masi banyak lagi penyaluran dari keindahan seni ini.


Keindahan alam
Keindahan yang ada di sekitar kita, keindahan yang dapat dinikmati dengan mengamati pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan sekitar kita. Keindahan alam dapat di artikan dengan penglihatan akan suatu pesona alam, dan dapat dijelaskan dengan kata-kata begitu juga sama dengan keindahan seni.


Keindahan moral
Keindahan yang terwujud dari sikap dan perilaku baik yang dilakukan manusia dengan ikhlas. Keindahan moral dapat dilihat dari perilaku, kepribadian dan tata karma setiap individu manusia.


Keindahan intelektual
Keindahan berdasarkan ilmu pengetahuan dimana keindahan dalam cara manusia berfikir


Keindahan dalam arti terbatas

Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.


Hubungan Manusia dan Keindahan

Manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan. Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.

Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Universitas Gunadarma